Jumat, 30 November 2012

Puisi# Cinta yang Syukur #


Entah mengapa aku memilihmu
Hanya saja aku tak memiliki keraguan saat memandangmu
Semua terasa begitu wajar bagiku meski logika ini tak sampai pada perasaan
Setidaknya aku cukup sudi menderita untukmu
Bila cinta memang bukan untukku
Mungkin masih ada waktu untuk Tuhan berbicara padaku lewat mimpi
Maka aku cukupkan asa dan kebaikan ini untuk kau bawa pergi
Dan aku bersyukur dapat mengenal suka duka hidup darimu





Yogyakarta, 30 november 2012

* Tiada Perpisahan Jika Itu Cinta *

sesungguhnya tiada pernah ada perpisahan bagi mereka yang ingin menyatukan hati satu sama lain,
sungguh Tuhan pun tiada ingin melihat hambanya bersedih atas suatu perkara yang baik,
betapa indah harapan dua orang kekasih yang ingin merajut cinta diatas sajadah agama,
lantas dengan alasan apa sebuah perpisahan harus memisahkan diantaranya,
kehendak Tuhankah atau mereka sendiri yang tak pandai menyikapi hidup?
ketika sang waktu bertawaf memuja kebesaran-NYA dan takdir memanglah bukan ketentuan kita,
ketika manusia diberi kesempatan untuk mengusahakan nasibnya sendiri,
ketika Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang,
dimanakah posisi kita dalam mensyukuri sebuah peristiwa?
akankah kita mempertanyakan sebuah keadilan, akankah kita mempersalahkan seseorang atau bahkan Tuhan atas apa yang kita dapat?
saat sepasang insan harus menanggalkan harapan baiknya,
saat suatu hari menjadi pagi yang terakhir bagi keduanya,
mungkin manusiawi jika airmata menggerimisi ladang hati mereka yang belum sempat bersemi,
paling tida ikhtiar telah cukup membasahi ingatan bahwasannya hidup adalah mencari ridlho Allah
maka sebenarnya mereka saling merelakan kebaikan agar orang yang disayangi selama ini pergi bersama penghidupan yang lebih baik,
dan atas izin Allah baik aku ataupun dia semoga selalu berjalan mencari rachmat darinya,
kelak kita akan sama sama tau..
bahwa kenyataannya hati mereka tiada pernah tercerai dalam keyakinan meski jasad meraka tiadak pernah menyatu.


karena cinta itu fitrah, dan yang fitrah semestinya fitri, maka Tuhan akan menjaga cinta itu dengan kuasanya yang tiada pernah kita mengerti. selama kita mau bersabar, semua akan indah pada waktunya.



Yogyakarta, 30 november 2012

Kamis, 29 November 2012

* Rela Cinta *

    jika anda menyayangi seseorang dengan sungguh sungguh, janganlah kau kisahkan betapa terpuruknya dirimu dalam menjaga cintanya, tetapi tunjukkanlah betapa kamu selalu bisa membuatnya tersenyum bahagia dengan keikhlasanmu. maka biarkanlah dirimu menjadi ingatannya yang subur ketika ia telah pergi meninggalkanmu. dan lihatlah kelak... tiada yang sia sia dari perbuatanmu yang mulia.

 



yogyakarta, 30 november 2012

Senin, 19 November 2012

" Lihat aku "

" Jika kau tak mampu melihat kebaikanku dari tampakan, setidaknya kau bisa melihat ketulusanku dari wujud pena "

Yogyakarta, 19 november 2012

Rio Pamungkas
fb: riopamungkas01@gmail.com

Minggu, 18 November 2012

Puisi# Tujuh Pemikiran Hati #

Sajak Rio pamungkas


Tujuh pemikiran Hati


Banyak jumpa, salam sapa
Banyak kisah, merubah kata
Banyak hal, sebuah tanya
Banyak rasa, tiada mengerti
Banyak cinta, menopang makna
Banyak do'a, satu titik
Banyak wanita, tetaplah kau


Yogyakarta,  18 November  2012

Jumat, 16 November 2012

" Gadis Pengejar Mimpi "


Gadis Pengejar Mimpi


Aku pernah mendengar, kisah seorang gadis pengejar mimpi, cerita dari para pengelana dunia nan jauh disana. Seorang penyemai cita pada setiap jengkal hidupnya, gadis kecil dengan wajah yang selalu tertutup kain perca pemberian Ibunya, dulu...., Dulu kala sang ibu masih hidup. Berpetualang melintasi garis batas dunia bersama sebuah nasihat. Berlari terus berlari menelusuri jejak Ayahnya, dulu..., Dulu kala sang ayah masih hidup. Menuntut kebenaran arti pada setiap peristiwa yang dialaminya. Mengorek puing puing cerca dari lidah yang menari nari diatas penghidupannya. Tak pernah puas, "ya" ia memang tak pernah puas, terlebih lebih dengan apa yang ia dapat selama ini, tetapi siapa yang mau menyalahkan, rumput pun dapat tumbuh dimanapun ia mau.
Langit sendu memerah kelabu, sore itu tak satupun cahaya menembus keheningan hatinya, hanya titik titik air hujan berjatuhan seolah air mata membasahi alam, tetapi masih saja ia berjalan menantang waktu, mencari! . Tubuhnya kini semakin kurus lusuh tak terawat, berbaring disudut taman kota sembari memeluk sebuah kotak kecil yang selalu setia menemani kemanapun ia pergi. Kotak apa itu? entahlah tak satupun orang pernah melihat isinya, mungkin bekal, mungkin selimut, mungkin sebuah album foto kenangan masa lalu, Atau mungkin sebilah pisau yang sengaja ia simpan untuk membela diri tetapi siapa juga yang peduli. Seperti biasa ia selalu bernyanyi sayup sayup menghibur diri. Oh ya... Dia bukan pengemis jika kau ingin tahu, bila kau tanya siapa dia? Maka seketika itu juga ia akan pergi meninggalkanmu dan jangan harap bisa temukan ia kembali.
Lagi.. pada rona langit senja, namun hari itu langit tampak cerah bersahabat, tunggu! ada sesuatu yang nampak asing, tetapi apa? Kemana perginya gadis kecil itu, tak biasanya ia menyembunyikan diri meski dunia serasa tak butuh akan kehadirannya. Sepasang mata tertuju pada sebuah tempat, tempat dimana si gadis biasa duduk menyendiri, sebuah kotak tergeletak dan terbuka disana. Bukankah ini kotak yang selalu dibawa gadis kecil itu?, tetapi kemana gerangan dia pergi?. Di kotak itu terlihat secarik kertas dengan sebuah tulisan diatasnya " aku telah bertemu keadilan ".

Rio Pamungkas
fb: riopamungkas01@gmail.com

Kamis, 15 November 2012

Puisi# Ingat Dinda #


Sajak Rio Pamungkas

Ingat Dinda

Jika aku ingat, janganlah kau lupa.
Jika aku lupa, ingatkan aku.
Jika kau lupa, sudikah kau ingat.
Jika kau ingat, jangan lupakan aku.


Yogyakarta 15 november 2012
  

Rio Pamungkas
fb: riopamungkas01@gmail.com

Rabu, 14 November 2012

Puisi# Dunia kepada Arah #


Sajak Rio Pamungkas



Dunia kepada Arah 

Dari hidup yang berlarian
Kapankah aku harus bersandar
Sedang tiada waktu bagiku
Untuk sekedar berteduh
Di halaman rumahmu

Hari itu engkau mengajakku
Kau bilang sudah waktunya untuk berlalu
Namun ku tak beranjak juga dari peraduan
Aku terlanjur nyaman dengan sekitar
Lantas kubilang tunggulah sebentar

Lain hari aku telah jemu
Betapa risau mencabik ingatan
Sudah berapa lama aku menunda
Yang rasanya baru kemarin ku berjanji

Salah siapa bangun tengah hari
Padahal jelas betul esok sudah harus pergi
Aku hanya takut tak sempat sampai tujuan
Disaat aku sibuk mengemas kesadaran
Sungguh rindu aku dengan kata katamu
Tersadar betapa aku telah jauh tertinggal

Semoga masih belum terlambat
Kuharap engkau masih rela

Tinggalkan jejak untukku
Dalam sepuhnya keberangkatanku
Sambutlah aku di penghujung perjalanan
Maaf ku telah tertipu dunia



Yogyakarta 14 november 2012

Rio Pamungkas
fb: riopamungkas01@gmail.com

* Cinta Itu...? *


Cinta itu setia
Setia itu yakin
Yakin itu tak ada keraguan
Tak ada keraguan itu tenang
Tenang itu nyaman
Nyaman itu bahagia
Bahagia itu karena cinta










Yogyakarta, 13 november 2012
Rio Pamungkas
fb: riopamungkas01@gmail.com