Rabu, 30 Oktober 2013

"Hamba sakit ya Tuhan"


Hamba sakit ya Tuhan, hamba tersesat dalam duka. wahai Tuhanku pemilik segala yang terjadi dan yang belum terlampaui. singkirkanlah iblis dalam jiwaku, agar terusir keraguan dalam syukur. (R Pamungkas)

Senin, 28 Oktober 2013

*Cara Membuat Puisi Pendek yang Baik*

 oleh: Imron Tohari

1. Judul sangat penting (kalau tidak boleh dikatakan vital ) dalam penciptaan puisi pendek. Dengan judul yang baik dan kuat, akan menjadi pemandu awal bagi penikmat baca untuk masuk dan menelaah makna dari puisi bersangkutan, hal ini dikarena puisi pendek sangat terbatas volume katanya.

2. Pemilihan diksi yang kuat akan membentuk tautan kalimat yang bisa meruangkan makna luas ( tetap perhatikan estetika poetikanya ) sehingga dengan kata terbatas namun tetap indah dan memberi ruang imajinasi dengan leluasa.

3. manfaatkan majas : metaphor, personifikasi,hiperbola,paradok,satire,ect dengan baik, sebab majas dan atau gaya bahasa sangat membantu dalam puisi genre ini. majas yang baik akan kian memberi ruang kalimat tertaut menjadi lebih luas, dalam arti majas memberi nilai tambah dalam unsur keluasan latar.

4. Puisi pendek lebih menitik beratkan pada isi/makna, walau dalam hal ini unsur keindahan juga harus tetap diperhatikan. Namun dengan keterbatasan kata yang ada pada puisi genre ini, yang lebih diutamakan adalah bagaimana keterbatasan kata tersebut bisa menyampaikan pesan makna ke penghayat dengan baik.
- Contoh :

Disalib Peradaban

di mural-mural kota
orang lalu lalang mencari mata
di istana negara
perkongsian politik lahan paling subur menggali kubur…

saat jiwa tak lagi jelas mendengar detak kerohanian
jarum waktu serupa jahanam jatuh tepat menancap di batok kepala

( Imron Tohari _ lifespirit 24 januari 2011)

5. Dalam puisi pendek biasanya pada batang tubuh puisi dibagi dua, yakni: alur konflik peran dan alur penutup ( bisa berupa sebuah renungan, bisa berupa pemikiran kekinian, bisa juga berupa kesimpulan dari inti tema yang diangkat, ect ), sebab judul mempunyai peran ganda dalam puisi pendek, selain untuk memberi gambaran dari keseluruhan isi karya, juga tidak jarang berperan sebagai alur awal/pemandu awal sebelum masuk batang tubuh puisi.
- Contoh judul yang sekaligus berperan sebagai awal sekaligus sebagai kesimpulan dari inti tema :
-
Digoda Rindu

Ketika gemerisik daun bambu diikuti sahutan jangkerik
senja melenggang
menghantar rindu ke peraduan malam

Digoda rindu siapa peduli batang bambu dan jangkerik di luar kedinginan?

( by lifespirit 26 Januari 2011 )

- Lima hal yang perlu diperhatikan dalam mencipta puisi pendek yang terdiri hanya beberapa kata/kalimat ( tidak lebih dari 17 kata/kalimat ) ala lifespirit! :

1. Judul pada puisi model tuang seperti ini sangat penting ( kalau tidak boleh dikata tidak bisa ditawar-tawar lagi ), hal tersebut berkenaan dengan padatnya kata yang bisa diolah menjadi suatu kekuatan utuh karya dalam menyampaikan pesan pada penikmat baca tanpa meniggalkan kesan keindahan bahasa puisi itu sendiri. Judul yang baik (baca: kuat) sekaligus merupakan pintu masuk untuk pembaca bisa memahami dan menikmati letupan pesan yang ingin dihantarkan pencipta karya ke imaji rasa penghayat.

2. Peran diksi pada puisi pendek genre ini ( selanjutnya akan saya sebut sebagai puisi padat kata ) mutlak sangat penting bagi berhasil tidaknya karya tersebut merangkum idea tema yang ingin dilukiskan oleh pencipta karya. Untuk itu usahakan tidak tergesa-gesa dalam memilih diksi yang akan dipergunakan, dalam arti pahami betul sifat serta karakter dari diksi terpilih.

3. Upayakan diksi, walau itu hanya satu kalimat bisa menciptakan ruang luas untuk penikmat baca berimajinasi. Misal kata yang menimbulkan efek visual bunyi:kraakkk, plung, bum ect dan atau kata yang menyiratkan kata kerja aktif, missal : menggali,memintal,mengintip ect

4. Judul dan isi harus saling menompang satu dengan yang lainnya. Dalam arti, Judul sekaligus merupakan rangkuman maksud dari isi karya.

5. Jangan buru-buru memposting, namun upayakan untuk melalui proses pengendapan karya, sehingga kita bisa mengevaluasinya dengan control emosi yang tenang serta obyektif, hal ini untuk menghindari jebakan puisi model padat kata yang biasanya kita tanpa sadar terjebak langsung menulis secara terang benderang, sehingga nilai estetika bahasa kontemplatipnya berkurang .
Beberapa contoh puisi padat kata yang memanfaatkan kekuatan imajinatip diksi/kata/kalimat:

Kemarau
sawah ladang kering
Petani berebut ranting
Krakk!
Di dapur, perempuan menanak nafas

(2010)

Sajak Hening
Kenapa kau mencintaiku?
jatuh sebatang ranting
plung…

(2010)

Mengetuk Pintu Langit
Syahadat
Tanda serukah
O tanda Tanya

(2009)

Puisi #Yang Seperti MalamMu#

sajak: Rio Pamungkasjika

jika harus punya
kekasih
biar yang seperti malam
menyekap luka dan waktu
pemilik pelukan paling menjadi
kan aku seperti anak ayam
di tumpukan jerami jemari
yang mampu menulis keramatnya rindu
untuk kubaca sebagai kata kataMu
yang setiap liriknya
tersayat lidah
tetapi perih
menagih merindu
malamMu
kekasih

Yogyakarta, 17 Oktober 2013